Tuesday, June 28, 2016

Siapa yang Harus Mengalah

Sahabat remaja masa kini, kepala rumah tangga adalah seorang pria. Pria berkewajiban untuk mencari nafkah keluarga dan memimpin bahtera rumah tangga. Fungsi wanita dalam rumah tangga adalah pemanis dan pembuat harmonis rumah tangga serta melayani suami. Namun sering kita jumpai dalam realita kehidupan justru wanita yang mencari nafkah bahkan mengatur rumah tangga. Saat ini terjadi, biasanya wanita akan dominan dalam rumah tangga. Seakan pria sudah tidak relevan lagi untuk mengatur rumah tangga. Lalu siapa yang harus mengalah? Berikut ulasannya

Pria tetap harus dominan
Jika fungsi pria dalam rumah tangga mulai menurun, biasanya wanita akan lebih dominan dan pria akan lebih penurut. Apakah itu pantas? Sebenarnya tidak. Tugas pria adalah mencari nafkah dan mengurus keluarga. Kalau semuanya istri yang mengurus akan berantakan bahkan sering terjadi pertengkaran. Kasus seperti ini sering terjadi karena beberapa faktor. Yang paling sering adalah gaji suami lebih kecil dari gaji istri, suami anak ke 3 dan istri anak pertama, istri egois dll. Bagaimanapun juga suami adalah kepala rumah tangga. Apapun dan bagaimanapun sifat istri, suami harus tetap dominan. Jika tidak, suami akan kehilangan fungsi nya dalam rumah tangga.

Wanita harus menuruti suami
Bagaimanapun juga, suami adalah kepala rumah tangga yang harus di turuti oleh anggota keluarga. Namun jika suami salah, maka wajib bagi istri untuk mengingatkan tanpa mengambil alih peran suami sebagai kepala rumah tangga. Namu dalam beberapa bulan ini santer terdengar istilah “wanita selalu benar”. Tolong jangan jadikan istilah tersebut sebagai pembenaran atas semua kelakuan wanita. Dalam hukum rumah tangga sama sekali tidak berlaku.

Apakah wanita harus selalu mengalah?
Tentu saja tidak. Bahkan setelah menikah anda tetap memiliki privasi. Badan anda tetap milik anda dan dosa anda tetap tanggungan anda. Istri harus tau kapan waktunya mengalah dan kapan waktunya memberikan pembenaran. Bahtera pernikahan layaknya kapal. Istri sebagai layar dan suami sebagai pemegang kemudi. Istri harus tahu kapan layar di kembangkan dan kapan di tutup, tergantung angin yang menghantam. Jadi saya sangat tidak setuju jika wanita selalu mengalah. Tugas wanita melayani kebutuhan suami dan tugas suami melayani kebutuhan keluarga. Lalu dimana sangkut paut nya antara mengalah dan melayani suami? Tentu tidak ada. Layani suami dengan iklas, maka tidak akan ada yang harus mengalah dan dikalahkan.


Jadi siapa yang harus mengalah? Jawaban nya tidak ada. Karena dalam hubungan keluarga tidak mengenal kata mengalah. Semua yang dilakukan adalah untuk kebaikan keluarganya.
banner
Previous Post
Next Post

0 comments: