Tuesday, June 21, 2016

Belajar Mengenali Hati


Hallo sahabat remaja masa kini, pasti semua pernah mengalami jatuh cinta ya kan? Bohong kalau belum! Orang normal rata rata pernah mengalami jatuh cinta lebih dari 5 kali dalam hidupnya. Walau tidak di ungkapkan, yang namanya jatuh cinta tetaplah tidak bisa di bohongi. Memang sih di sembunyikan dari pandangan orang lain bisa bisa saja, namun jika kita mau membohongi perasaan kita, mending jangan deh! Mau di bohongi dengan cara apaun juga tetap tidak bisa.

Hati memang tidak masuk kedalam jenis indra manusia. Dalam ilmu sains hanya ada indra peraba (kulit) indra perasa (lidah) indra pendengar (telinga) indra penglihat (mata) dll. Tapi di dunia sains tidak membahas indra yang justru paling sering digunakan oleh sebagian besar kalangan, yaitu hati.

Padahal hati itu sangat sensitif. Mulai dari naik motor sampai menentukan pilihan hidup itu menggunakan perasaan. Rasa yang timbul asalnya dari hati, dan dari hatilah kita membina bahtera kehidupan. Dari hati kita bisa membedakan baik dan buruk menurut kita. Dari hati kita mulai menyayangi, dari hati pula kita mulai membenci.

Tapi kenapa perasaan dari hati tidak masuk pelajaran sekolah? Jawaban nya cukup mudah. Kaarena sangat rumit untuk dipelajari. Hati itu susah di tebak. Walaupun sudah dilakukan survey dan riset dari manapun juga, perasaan dari hati setiap manusia itu berbeda. Bahkan kita yang setiap hari menggunakan perasaan pun seringkali dibuat bingung oleh perasaan kita. Anda tidak percaya? Silahkan buktikan sendiri.

Hati adalah aset tak ternilai yang harus kita jaga. Loh kenapa harus di jaga? Kan nggak pergi kemana mana lantas untuk apa dijaga? Secara logika memang hati tidak pergi kemanapun. tapi kita harus tetap menjaganya dari kerusakan. Semisal setelah putus cinta, kita merasa ada yang hilang dari diri kita, dari perasaan kita, dari kegiatan kita. Semua serasa ada yang hilang dan hampa. Itulah yang saya maksud.

Lalu bagaimana menjaganya? Dengan membiarkan nya bekerja dengan normal. Semisal anda masih pacaran, jangan gunakan hati dalam menjalaninya. Karena masih pacaran, gunkan lah logika. Gunakan hati anda setelah dia menjadi pasangan hidup anda. Jangan libatkan hati pada urusan pacaran. Libatkanlah hati untuk keluarga dan diri anda sendiri. Setidaknya itu mengurangi beban yang harus di tanggung perasaan anda.

Kalau terlanjur rusak bagaimana? Sebenarnya anda lebih mengenali hati anda. Namun akan saya beri sedikit masukan dan semoga berguna. Ketika perasaan anda sedang hancur karena sesuatu hal, ingatlah bahwa kita tidak sendiri, masih banyak orang lain yang mau berbagi perasaannya kepada kita. Andai tidak berhasil, coba merenuglah. Renungi apa yang membuat hati anda merasa rusak, darimana anda merasa hati anda rusak, dan cobalah merasakan sesuatu yang membuat anda senang. Setidaknya hati anda akan merespon untuk mengingatkan kesenangan yang pernah anda rasakan dan lakukan setiap hari. Seiring berjalannya waktu, hati anda akan terbiasa merasakan sesuatu yang menyenangkan.


Baiklah sepertinya cukup. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa share agar orang lain ikut belajar bersama kita.
banner
Previous Post
Next Post

0 comments: